Metode Belajar Efektif

Hal Pertama yang harus kita lakukan adalah : Kenali diri anda: Otak kiri :berbicara, membaca, menulis dan berhitung. Proses berpikirnya logis, sistematis, dan analitis. short term memory. Otak kanan : irama, musik, imajinasi, emosi, warna, gambar, dan diagram.

Mempelajari sesuatu itu memerlukan proses yang panjang. Seseorang tidak dapat mengerti suatu ilmu hanya dalam waktu yang singkat. Umumnya mereka membutuhkan waktu untuk membaca / mengamati / mendengar, memahami, mempraktikan, hingga tingkat menciptakan atau mengembangkan.
Namun seseorang dapat memprogram dirinya dalam konteks proses belajar ini untuk dapat mengerti suatu ilmu baru dengan metode – metode khusus yang dimilikinya. Dan inilah yang nantinya akan membedakan kualitas dari proses belajar seseorang antara yang satu dengan yang lainnya.
Dari suatu penelitian didapatkan , seseorang belajar :
- 10 % dari apa yang kita baca.
- 20 % dari apa yang kita dengar.
- 30 % dari apa yang kita lihat.
- 50 % dari apa yang kita lihat dan dengar.
- 70 % dari apa yang kita katakan.
- 90 % dari apa yang kita katakan dan lakukan.
( Vernon A. Magnesen, dikutip dalam Quantum Teaching)
Jadi dapat dilihat bahwa, yang namanya belajar itu tidak hanya sekedar membaca saja, mendengar saja, atau melihat saja. Tetapi kesemuanya itu harus dilakukan / terintegrasi agar nantinya tercapai suatu proses belajar yang maksimal.
Sedikit membahas kebelakang, ada seorang siswa, dimana ketika ia semasa di Sekolah Menengah Umum selalu mendapatkan nilai yang baik, namun ketika mulai memasuki bangku perkuliahan, menjadi seorang mahasiswa, didapati nilai – nilai yang diperolehnya tidak sebaik apa ia alami semasa di SMU dulu, dan fenomena ini hampir selalu ada dikalangan beberapa mahasiswa. Hal ini dapat disebabkan salah satunya adalah metode belajar yang ia terapkan tidak cocok saat di perkuliahan yang ia jalani.
Disisi lain, budaya belajar semasa di SMU juga berpengaruh dalam proses belajar di perkuliahan ini. Mungkin saat di SMU proses belajar yang cenderung monoton, dimana si siswa hanya menerima saja apa yang diberikan oleh guru dan hanya terpaku pada satu buku panduan yang diberikan oleh pihak guru sebagai referensinya atau dari pihak gurunya yang hanya mengajarkan materi-materi luarnya saja, sedangkan konsep dasar dari materi itu dilupakan.

Menurut penulis disinilah letak kesalahan kita, pola belajar yang hanya menerima saja serta pola mengajar yang bisa dikatakan hanya untuk mengejar kurikulum ini nantinya akan berdampak pada proses belajar si siswa di tingkat selanjutnya, dalam hal ini perkuliahan.
Dan perlu diingat bahwa proses belajar dan mengajar di tingkat Perguruan Tinggi (PT) itu berbeda dengan semasa kita di SMU atau lembaga yang sederajat lainnya. Di PT mahasiswanya dituntut untuk aktif dan mandiri, dimana materi yang didapatnya tidak hanya sebatas apa yang diterima pada saat perkuliahan saja, namun juga mahasiswa dituntut untuk dapat mencarinya/melengkapinya sendiri di luar perkuliahan, seperti dengan memanfaatkan perpustakaan kampus, membuat study – study group kecil, dsb.

Dari suatu buku yang pernah penulis baca, ada beberapa metode yang dapat kita terapkan sebagai langkah awal menuju proses belajar yang lebih baik.
1. Memotivasi diri
Motivasi dalam belajar dapat dilihat dari ciri-ciri tingkah laku siswa yang menyangkut minat, ketajaman perhatian, konsentrasi dan ketekunan. Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar akan menampakkan minat dan perhatian besar dengan memusatkan sebanyak mungkin tenaga fisik dan psikisnya. Sedangkan bagi mereka memiliki motivasi rendah, akan tampak keenggan, cepat bosan dan berusaha menghindar dari kegiatan belajar.
2. Tentukan tujuan spesifik dan tetapkan tenggat waktu
Mula-mula tanyakan kepada diri sendiri: Apa sebenarnya yang ingin saya pelajari? Mengapa saya ingin mempelajarinya? Apa yang ingin saya ketahui?
Dengan pertanyan-pertanyan tersebut, kita akan lebih mudah mempelajari sesuatu bila punya tujuan tertentu. Setelah itu bagi-bagilah tujuan itu menjadi langkah-langkah kecil yang mudah dilakukan. Lalu tentukan tenggat waktu yang realistis untuk setiap langkah, sehingga dapat memprediksi keberhasilan Anda sejak awal.

3. Dapatkan pemandu yang antusias
Apa pun yang ingin Anda pelajari, sesungguhnya banyak orang lain yang telah mempelajarinya. Setelah menetapkan tujuan, temukan orang penuh gairah yang bisa dimintai nasihat. Jika Anda bisa bertukar keterampilan dengannya, itu jauh lebih baik.
4. Mulailah dengan gambaran menyeluruh
Dari sebuah kutipan “Ingatlah puzzle: akan lebih mudah jika Anda melihat gambar keseluruhannya lebih dahulu” (Gordon Dryden, dalam Back to Real “Basics”: program 4 dalam seri televisi Where to Now?). Artinya jika Anda ingin mengetahui sesuatu, carilah ringkasannya. Setelah mendapatkan gambaran besarnya, carilah detailnya. Anda akan tahu posisi detail tersebut dari gambaran besarnya.
5. Bertanyalah!!!
Jangan ragu-ragu bertanya. Jangan pernah takut bertanya kepada orang terbaik yang dapat Anda temui – meskipun Anda belum pernah bertemu sebelumnya, bahkan yang lebih muda sekalipun jika memang ia memiliki ilmunya. Jadikan bertanya itu sebagai suatu kebiasaan .
6. Belajar melalui praktik
Proses belajar akan berlangsung tidak efektif jika memisahkan antara teori dan praktik. Karena belajar yang paling baik adalah dengan mempraktikkannya!
7. Gunakan alat bantu sebagai cantolan memori
Untuk mempermudah mengingat suatu informasi yang baru kita terima dan disimpan dalam memori otak kita, biasakan dengan mengaitkan informasi tersebut dengan sesuatu yang sudah kita ketahui.
8. Ajarilah orang lain
Dari suatu slogan “take and give”, yang artinya dalam proses belajar itu selain kita menerima kita juga harus mampu memberikannya kepada orang lain. Ilmu yang ada pada diri kita tidak cepat hilang jika kita mencoba menyampaikannya / mentransfernya kepada orang lain. Dan ini juga sebagai sarana pengulangan, sejauh mana kepahaman ilmu yang telah kita terima itu.

9. Ikutilah kursus sistem belajar cepat
Dengan mengikuti kursus-kursus belajar cepat yang spesifik akan sangat membantu kita dalam hal proses mempelajari sesuatu.
10. Jadikan proses belajar itu sebagai suatu keasyikan tersendiri
Jangan menjadikan belajar itu suatu beban bagi kita.
(bingung mau di isi apa………….nih?????)

Kesepuluh metode di atas tersebut nantinya tidak mutlak semua dilakukan oleh seorang yang ingin belajar, karena penulis memahami, teknik belajar yang diterapkan dan cocok bagi masing-masing individu itu berbeda-beda. Namun diharapkan dengan adanya wacana di atas, akan timbul ide-ide cemerlang dari pembaca sekalian untuk dapat menyusun sendiri metode belajar yang cocok minimal untuk dirinya, yang nantinya mengarah pada suatu proses belajar yang dikatakan BELAJAR yang EFEKTIF.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Manga Online (134) Comic (134) Manga (134) Komik (133) download (130) Tips n Trik (26) mIRC (21) IRC Scripts (19) Info (19) Kesehatan (18) Pendidikan (16) Internet (13) Humor (11) Komputer (8) Politik (7) Seks (7) Software (7) Cord Gitar (5) Kimia (4) Sains n Techno (4) Valentine Day (4) Edit Blog (3) Champion (2) Olahraga (2) Asbak Band (1) Bola (1) Friendster (1) Hijau Daun (1) Motivasi (1) Mutiara (1) Sex Link (1)
 

Copyright 2009-2011 " Manga Online "- All Rights Reserved Powered by Sipirok - Best Viewed Using Mozilla Firefox